Bayangkan, Toba yang kita kenal sebagai
danau dulunya adalah sebuah gunung. Letusannya dikatakan memiliki level
Supervolcanic pada level 8, tertinggi diantara jenis letusan gunung
berapi.
National Geographic Channel (10/11/2011),
letusan Toba terjadi sekitar 67.500 sampai 75.500 tahun yang lalu.
Letusan ini adalah yang terakhir dari serangkaian tiga letusan
pembentukan kaldera yang terjadi di gunung berapi. Dengan kaldera yang
terbentuk sebelumnya sekitar 700.000 dan 840.000 tahun yang lalu.
Tercatat letusan terakhir ini memiliki
Explosivity Index diperkirakan tertinggi sehingga dijuluki sebagai
letusan “Mega-Kolosal”. Ini adalah letusan gunung berapi terbesar dalam
25 juta tahun terakhir.
2. Creek Lava (Amerika Serikat)
Sekarang gunung ini bernama Creek Lava.
Letusannya terjadi pada 640.000 tahun lalu. Dalam letusan itu, gunung
memuntahkan sekitar 240 kilometer batu dan debu ke langit. Letusan
disebut dalam skala supervolcane Yellowstone.
Sekarang Creek Lava telah luluh lantak. Yang menakutkan ternyata gunung ini masih aktif.
3. Gunung Tambora (Indonesia)
Letusan Gunung Tambora terjadi pada tahun
1815. Dalam catatan sejumlah situs sains, letusan ini masuk peringkat
atas letusan gunung terbesar sepanjang sejarah. Gunung yang terletak di
kepulauan Sunda ini gelegar suara letusannya terdengar hingga Pulau
Sumatra.
Setelah letusan tersebut, Eropa dan
Amerika Utara tidak mengalami musim panas selama setahun. Letusan itu
mengeluarkan sulfur ke stratosfer, menyebabkan penyimpangan iklim
global. Bahkan dikatakan letusan ini memicu serangkaian gempa dan
tsunami beberapa tahun setelahnya.
“Tinggi asap letusan mencapai stratosfer,
dengan ketinggian lebih dari 43 km.Partikel abu jatuh 1 sampai 2 pekan
setelah letusan, tetapi terdapat partikel abu yang tetap berada di
atmosfer bumi selama beberapa bulan sampai beberapa tahun pada
ketinggian 10–30 km,” tulis wikipedia.org.
Perkiraan kematian bervariasi. Zollinger
(1855) memperkirakan 10.000 orang meninggal karena aliran piroklastik.
Petroeschevsky (1949) memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang
terbunuh di Sumbawa dan Lombok.
4. Gunung Thera (Yunani)
Letusan Thera terjadi 3600 tahun lalu.
Karena dahsyatnya letusannya, gunungnya tak berbekas. Gunung yang
teletak di Yunani dan jadi gunung yang banyak dijadikan tujuan wisata.
Ledakan Thera masuk dalam level 7 yaitu
level Ultra-Plinian. Menurut Volcanic Explosivity Index Smithsonian
Institution, dengan Volume Explosive Index (VEI) 6 sampai 7
diklasifikasikan sebagai Ultra Plinian yang didefinisikan oleh bulu abu
lebih dari 25 km tinggi dan volume bahan meletus 10 km3 2 mil kubik
untuk 1.000 km3 dalam ukuran.
Tidak ada catatan pasti mengenai ledakan
Thera. Sejumlah referensi dari Yunani yang dirangkum Wikipedia Letusan
Minoa di Thera, juga disebut letusan Thera atau letusan Santorini,
adalah letusan gunung berapi yang diperkirakan terjadi pada pertengahan
milenium kedua SM.
Letusan ini merupakan salah satu
peristiwa gunung berapi terbesar di Bumi. Letusan ini menghancurkan
pulau Thera, termasuk peradaban Minoa dan Akrotiri dan juga komunitas
dan wilayah agrikultur disekitar pulau dan pantai Kreta. Letusan ini
merupakan salah satu penyebab runtuhnya peradaban Minoa.
5. Gunung Pinatubo (Filipina)
Pinatubo adalah gunung stratovolcano
aktif yang meledak dahsyat pada 1991. Ledaka itu dikatakan sebagai
ledakan terbesar sepanjang aban 20. Berkat kesigapan pemerintah
setempat, ribuan nyawa berhasil diselamatkan dari ledakan dahsyat itu.
Akibat ledakan daerah sekitar gunung
tersebut hancur karena aliran piroklastik, abu dan lahar. Ledakan
Pinatubo dimasukkan dalam ledakan level 6.
6. Gunung Krakatau (Indonesia)
Gunung krakatau meletus pada 1883.
Mengakibatkan 36.000 orang meninggal dunia dengan abu vulkanik menutupi
sinar matahari selama hampir satu tahun. Sebaran abu vulkanis terbawa
angin hingga Norwegia dan New York, AS.
Menurut Simon Winchester, ahli geologi
lulusanUniversitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic
mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling
keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah
manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat
letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Seperti dikutip Wikipedia.org, menurut
para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama
ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index
(VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records
mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam
dalam sejarah.
7. Gunung Huaynaputina (Peru)
Ledakan Huaynaputina masuk dalam salah
satu ledakan gunung berapi yang menyebabkan perubahan iklim di beberapa
negara. Huaynaputina adalah sebuah stratovolcano yang terletak di Peru
selatan.
Livescience.com (12/7/2004), gunung
berapi ini tidak memiliki profil gunung yang diidentifikasi, tetapi
memiliki bentuk besar kawah gunung berapi. Pada tanggal 19 Februari
1600, gunung ini meletus dan mendapat skala 6 dalam Volcanic Explosivity
Index. Letusan gunung ini merupakan letusan terbesar di Amerika
Selatan.
Ketika Huaynaputina meletus, aliran
piroklastik bergerak 13 km ke timur dan tenggara, dan lahar, lumpur
vulkanik mengancurkan beberapa desa dan mencapai pantai samudera Pasifik
yang berjarak 120 km. Abu dilaporkan terlempar sejauh 250-500 km.